DALAM LATIHAN KEPRAMUKAAN PENEGAK PANDEGA
Oleh : Anis Ilahi Wh
(Mantan Ketua DKD Kwarda XII DIY tahun 1987 - 1991)
Metode Proyek
Model pembelajaran berbasis proyek (Project Based Learning) merupakan salah satu model pembelajaran yang dapat digunakan oleh Pembina Pramuka agar proses latihan kepramukaan dapat berlangsung dengan saintifik (scientific approach). Pendekatan saintifik memberi pengalaman kepada peserta didik untuk melaksanakan kerja ilmiah, melalui tahapan proses ) mengamati; menanya; mengumpulkan informasi; mengasosiasi; dan mengkomunikasikan. Dalam model pelatihan ini peserta didik akan bekerja secara tim (berkelompok), mengutamakan kerjasama dan mengubah pemikiran faktual pemikiran yang lebih kritis, analitis dan produktif.
Simulasi Metode Proyek
Tema proyek dapat ditetapkan bersama dalam musyawarah ambalan atau masa orientasi, bisa wirausaha, sosial kemaasyarakatan, industry kreatif, lingkungan, volunterisme, dll . Proyek disimulasikan berlangsung dalam jangka waaktu misalnya 6 bulan. Ada dua orientasi skills yang harus dirancang oleh Pembina yaitu orientasi “soft skilss” dan “hard skilss”.
Pada gambar 1 orientasi soft skills difokuskan pada penghayatan dan penanaman nilai-nilai kewirausahaan dan kepemimpinan Rosullulloh SAW seperti prinsip jual beli yang adil, jujur dan terbuka, model komunikasi penjualan, cara penjualan, dsb. Nilai-nila ini ditanamkan di setiap tahapan pelaksanaan proyek yang dilakukan oleh para peserta didik.
Orientasi hard skills, pada gambar 1 menunjukan inti dari “metode proyek” yaitu kegiatan kewirausahaan yang dirancang dari mulai perencanaan, desain produk, penentuan harga produksi dan harga jual, metode promosi dan kemasan, teknik penjualan hingga evaluasi untung rugi usaha. Setiap tahapan proyek dicek perkembangannya tiap minggu oleh Pembina Pramuka. Pada tahapan-tahapan tertentu yang membutuhkan pendalaman materi, Pembina Pramuka bisa menghadirkan narasumber ahli atau wirausaha sukses untuk berbagi pengalaman dengan peserta didik.
Pada gambar 1 juga diperlihatkan, intergarasi antara jadwal latihan rutin dengan implementasi metode proyek. Setiap latihan rutin ada waktu yang dialokasikan secara khusus untuk melihat, mengevaluasi dan mencari jalan keluar dari setiap masalah yang dihadapi peserta didik dalam menyelesaikan proyek ambalan/sangganya. Ditengah latihan rutin, bisa diselenggrakan acara “penjelajahan tematik” berupa “wide game” yang dikemas secara menyenangkan dengan sasaran utama lokasi “sentra-sentra usaha atau sentra-sentra produksi dan pemasaran” untuk menambah referensi peserta didik dalam mengembangkan proyeknya. Di akhir kegiatan dalam satu semester diselenggarakan sebuah perkemahan dengan format bazar/pameran, tempat para peserta didik menjual dan memamerkan produk-produk yang dihasilkannya. Perkemahan ini bisa dikemas dengan standar pameran yang professional, entertaining, artistic dan meriah.
Alokasi Jam Latihan Rutin
Dalam latihan rutin “implementasi metode proyek” memperoleh alokasi waktu khusus yang digunakan untuk melaporkan, mengevaluasi dan mencari jalan keluar dari masalah yang ditemui peserta didik dalam menyelesaikan tahapan proyeknya. Melalui pendampingan dan monitoring yang berkesinambungan dari pembina dan pemberian solusi-solusi atas permaslahan yang ada maka akan meminimalisir kegagalan para peserta didik dalam menyelesaikan proyek yang telah direncanakan bersama.
Semoga Menginspirasi.
Salam Pramuka
Anis Ilahi Wh - Redaktur ensiklopedia pramuka on line.