Selamat Datang di CATATAN REDAKTUR ENSIKLOPEDIA PRAMUKA
go to my homepage
Go to homepage

Pages

Labels

Jumat, 22 Agustus 2014

Kegiatan Kepramukaan sebagai Ekskul Wajib di Sekolah (6) : Simulasi Metode Proyek Kewirausahaan Pramuka


Catatan ensiklopediapramuka.com :
urun rembug pengelolaan pramuka wajib di sekolah (6)

SIMULASI METODE PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK 
(PROJECT BASED LEANING)
DALAM LATIHAN KEPRAMUKAAN PENEGAK PANDEGA

Oleh : Anis Ilahi Wh
(Mantan Ketua DKD Kwarda XII DIY tahun 1987 - 1991)


Metode Proyek

Metode Pembelejaran Berbasis Proyek selaras dengan pendidikan kepramukaan yang mengutamakan partisipasi, inisiatif, kreativitas, mengakumulasi pengalaman, simple activities, out comes oriented (dampak perubahan perilaku kea rah positip),  dan dilaksanakan dalam suasana riang dan gembira di bawah bimbingan orang dewasa.  Dengan modifikasi dan kontekstualisasi seperlunya agar sesuai dengan lingkungan dan aspirasi peserta didik, metode ini sangat menyenangkan dan produktif diterapkan sebagai bagian dari metode pendidikan kepramukaan.

Model pembelajaran berbasis proyek (Project Based Learning) merupakan salah satu model pembelajaran yang dapat digunakan oleh Pembina Pramuka  agar proses latihan kepramukaan dapat berlangsung dengan saintifik (scientific approach). Pendekatan saintifik memberi pengalaman kepada peserta didik untuk melaksanakan  kerja ilmiah, melalui tahapan proses ) mengamati;  menanya;  mengumpulkan informasi; mengasosiasi; dan  mengkomunikasikan. Dalam model pelatihan ini peserta didik akan bekerja secara tim (berkelompok), mengutamakan kerjasama  dan mengubah pemikiran faktual  pemikiran yang lebih kritis, analitis dan produktif.

Simulasi Metode Proyek

Simulasi metode proyek dalam latihan kepramukaan dapat diintegrasikan dengan latihan rutin mingguan.  Dalam simulasi ini bertema  “metode proyek untuk melatih jiwa kewirausahaan”.  Alur simulasi seperti terlihat dalam skema gambar di bawah ini.



Tema proyek dapat ditetapkan bersama dalam musyawarah ambalan atau masa orientasi, bisa wirausaha, sosial kemaasyarakatan, industry kreatif, lingkungan, volunterisme, dll . Proyek disimulasikan berlangsung dalam jangka waaktu misalnya 6 bulan.  Ada dua orientasi skills yang harus dirancang oleh Pembina yaitu orientasi “soft skilss” dan “hard skilss”. 

Pada gambar 1 orientasi soft skills difokuskan pada  penghayatan dan  penanaman nilai-nilai kewirausahaan dan kepemimpinan Rosullulloh SAW seperti prinsip jual beli yang adil, jujur dan terbuka, model komunikasi penjualan, cara penjualan, dsb. Nilai-nila ini ditanamkan di setiap tahapan pelaksanaan proyek yang dilakukan oleh para peserta didik.

Orientasi hard skills, pada gambar 1 menunjukan inti dari  “metode proyek” yaitu kegiatan kewirausahaan yang dirancang dari mulai perencanaan, desain produk, penentuan harga produksi dan harga jual, metode promosi dan kemasan, teknik penjualan hingga evaluasi untung rugi usaha. Setiap tahapan proyek dicek perkembangannya tiap minggu oleh Pembina Pramuka. Pada tahapan-tahapan tertentu yang membutuhkan pendalaman materi, Pembina Pramuka bisa menghadirkan narasumber ahli atau wirausaha sukses untuk berbagi pengalaman dengan peserta didik.

Pada gambar 1 juga diperlihatkan, intergarasi antara jadwal latihan rutin dengan implementasi metode proyek. Setiap latihan rutin ada waktu yang dialokasikan secara khusus untuk melihat, mengevaluasi dan mencari jalan keluar dari setiap masalah yang dihadapi peserta didik dalam menyelesaikan proyek ambalan/sangganya. Ditengah latihan rutin, bisa diselenggrakan acara “penjelajahan tematik” berupa “wide game” yang dikemas secara menyenangkan dengan sasaran utama lokasi “sentra-sentra usaha atau sentra-sentra produksi dan pemasaran”  untuk menambah referensi peserta didik dalam mengembangkan proyeknya. Di akhir kegiatan dalam satu semester diselenggarakan sebuah perkemahan dengan format bazar/pameran, tempat para peserta didik menjual dan memamerkan produk-produk yang dihasilkannya. Perkemahan ini bisa dikemas dengan standar pameran yang professional, entertaining, artistic dan  meriah.

Alokasi Jam Latihan Rutin

Metode proyek dapat diintegrasikan dengan agenda latihan rutin/mingguan yang merupakan instrument utama dalam pendidikan kepramukaan. Dalam latihan rutin peserta didik tetap dapat diberi kesempatan untuk melaksanakan kerja-kerja inividu seperti menempuh SKU dan SKK, penanamanan  kedisiplinan dan jiwa nasionalisme melalaui upacara buka tutup, pembinaan kebugaran jasmani dan ruhani melalui kegiatan olah raga dan permainan.

Dalam latihan rutin “implementasi metode proyek” memperoleh alokasi waktu khusus yang digunakan untuk melaporkan, mengevaluasi dan mencari jalan keluar dari masalah yang ditemui peserta didik dalam menyelesaikan tahapan proyeknya. Melalui  pendampingan dan monitoring yang berkesinambungan dari pembina dan pemberian solusi-solusi atas permaslahan yang ada maka akan meminimalisir kegagalan para peserta didik dalam menyelesaikan proyek yang telah direncanakan bersama.

Model alokasi jam dalam latihan rutin kepramukaan




Semoga Menginspirasi.
Salam Pramuka
Anis Ilahi Wh  - Redaktur ensiklopedia pramuka on line.



Catatan :
Materi ini ditulis atas dasar hasil diskusi dengan Pembina Pramuka dan Guru MAN (Madrasah Aliyah Negeri) 4 Model Jakarta.








2 komentar:

  1. cukup menarik,,,boleh bergabung bersama bersama anda

    BalasHapus
  2. cukup menarik,,,boleh bergabung bersama bersama anda

    BalasHapus

 
Catatan Ensiklopedia Pramuka merupakan kolom opini redaksi yang mengulas topik-topik kontemporer pendidikan kepramukaan seperti : renewing scouting, pramuka dan media, pramuka sebagai ekskul wajib, kepemimpinan, inovasi media dan metode latihan, pendidikan perdamaian, pendidikan moral dan etika, dll.