image : berita8.com |
catatan ensiklopediapramuka online
URBAN SCOUTING :
URBAN "WIDEGAMES" SEBUAH MODEL (4A)
URBAN "WIDEGAMES" SEBUAH MODEL (4A)
Oleh : Anis Ilahi Wh
(Mantan Ketua DKD Kwarda XII DIY 1987 - 19910
Pengantar
- Semestinya masih cukup banyak topik-topik tulisan teori dasar tentang "urban souting" yang penting disampaikan. Namun untuk sementara topik tersebut disimpan dulu karena banyaknya pertanyaan tentang jenis kegiatan dan model pelatihan urban scouting itu. Sebenarnya beberapa model kegiatan juga sudah dishare oleh kawan-kawan di kolom komentar disetiap tulisan ini seperti yang disampaikan Kak Abdi Matondang.
- Untuk memenuhi permintaan di atas, kali ini akan ditulis sebuah model widegames atau permainan besar yang dilaksanakan dengan mengggunakan "kota" sebagai arena permainan, "media sosial dan kehidupan kota" sebagai materi permainan dan "out put dan out comes" pelatihan urban scouting yang berbasis ketrampilan bermedia (sosial) sebagai dasar ketrampilan untuk bisa ikut serta dalam kegiatan ini.
Pentingya Pelatihan Ketrampilan Bermedia
- Media dengan beragam jenisnya (media baru-internet dan media konvensional-cetak dan elektronik), juga kontennya (jurnalistik, non jurnalistik) dan dampaknya (media literasi, media advokasi, media edukasi), dll disarankan menjadi salah satu materi "urban scouting". Fungsi media yang begitu strategis dan dominan dalam kehidupan pribadi, kehidupan sosial, kehidupan berbangsa dan bernegara serta kehidupan global sudah saatnya dirumuskan secara komprehensif sebagai "materi latih" kepramukaan khususnya "urban scouting" jika perlu menjadi bagian dari SKU dan SKK (mimpi bukan ya, hehe ...)
- Ketrampilan dan pemahaman bermedia sebagai materi "urban scouting" dapat diajarkan dari mulai awal atau proses produksi seperti : menulis, memfoto, menggambar, memvideokan, tahap proses distribusi baik dengan media baru maupun media konvensional hingga proses konsumsi atau analisis perilaku dan dampak media. Ketrampilan bermedia akan menjadi salah satu bekal untuk sukses hidup di alam perkotaan yang padat informasi. Di arena yang "padat informasi" kemampuan "menyaring informasi" akan menjadikan seseorang kritis dan edukatif, sehingga tidak mudah menjadi "korban isi media". Kemampuan "menuang informasi" secara etis dan bertanggungjawab juga akan menjadikan seseorang arif dan bijak didalam bermedia (sosial ?).
- Untuk dapat ikut serta secara aktif dan menyenangkan dalam "urban widegames" para peserta didik harus sudah memperoleh latihan tentang "media sosial" pada saat latihan rutin mingguan secara memadai baik aspek konten/isi maupun platform. Pelatihan aspek konten seperti : memahami teknik penulisan jurnalistik, penulisan feature, penulisan puisi dan cerpen, fotografi, videografi, olah foto, animasi sederhana dan gambar sketsa (panorama kalau dalam tradisional scouting).
- Melalui latihan ruting mingguan peserta juga sudah memahami sifat dan karakter semua platfom/bentuk media sosial serta cara berpartisipasi (log in, log out, upload, download), memahami dampak isi media sosial (regulasi, psikologis, sosiologis, politis, dll), kelebihan dan keunggulan media sosial sebagai media promosi, media edukasi, media advokasi dan media aktualisasi diri baik itu dengan platform/bentuk facebook, tweeter, instagram, maupun youtube.
- Dalam permainan ini juga ditambahkan kemampuan membaca peta digital (google maps) dan mampu membaca data-data GPS.
- Out put kegiatan ini di bidang soft skills adalah meningkatnya pengetahuan, sikap dan ketrampilan peserta didik di bidang : membangun rasa kerjasama dan kepemimpinan kelompok, kreativitas dan sikap bertanggungjawab dalam bermedia sosial, bangga dan ikut serta mempromosikan keuanggulan-keunggulan kotanya, empati dan kasih sayang sesama warga kota yang tidak beruntung, serta berfikir inovatif untuk memajukan kota. Sedangkan Out put di bidang live skill meningkatkan kemampuan dalam memanfaatkan dan berpartisipasi di media sosial dengan isi (tulisan, foto, video) yang sehat, inspiratif dan bertanggungjawab.
- Out comes kegiatan ini adalah menjadi warga kota yang disiplin, bertanggungjawab, beretika, kreatif, produktif dan inovatif sehingga mampu menjadi warga kota yang mandiri dan berbudaya secara sosial dan ekonomi.
Lihat ke halaman berikut (4B). Salam. (Anis Ilahi Wh).
Lihat topik/entry terkait :
- Urban Scouting (1) : Sebuah Pemikiran Awal
- Urban Scouting (2) : Pemetaan Karakter Input/Peserta didik
- Urban Scouting (3) : Kelembagaan & Variasi Pengembangannya
- Urban Scouting (4b) : Skenario Urban Wide Games sebuah Model
- Urban Scouting (5a) : Ke Arah Manakah Skills Peserta Didik Dikembangkan ?
- Urban Scouting (5b) : Arah Pengembangan Hard Skill Peserta Didik
- Urban Scouting (5c) : Generasi Z, Soft Skills dan Simple Scouting
- Urban Scouting (6a) : Potensi Kota sebagai Lingkungan Pendidikan Kepramukaan
- Urban Scouting (6b) : Antara Ketrampilan Hidup di "Alam Bebas" dan Ketrampilan Hidup di "Alam Kota"
suka banget dngan pemikiran penulis,,, ayo,, lanjut diskusi dengan Asosiasi Expriential Learning INdonesia... semoga bisa mengembangkan konsep2 yg lbh up to date
BalasHapus