Selamat Datang di CATATAN REDAKTUR ENSIKLOPEDIA PRAMUKA
go to my homepage
Go to homepage

Pages

Labels

Kamis, 02 Juli 2015

Urban Scouting : Tindakan-tindakan yang disebut Tindakan Pendidikan Kepramukaan


image : sristrundia.com

catatan ensiklopedia on line

Urban Scouting :
TINDAKAN-TINDAKAN YANG DISEBUT 
TINDAKAN PENDIDIKAN KEPRAMUKAAN (7A)

Oleh :
Anis Ilahi Wh (Ketua DKD Kwarda DIY 1987 - 1991)


 Pengantar
  • Bagian 7 ini adalah tulisan akhir yang akan memaparkan beberapa contoh jenis kegiatan urban scouting baik sebagai sebuah model maupun simulasi. Namun demikian agar pembahasannya memiliki pijakan yang kuat dan jelas, tulisan ini ingin diawali dengan membahas Tindakan-tindakan Manusia yang Disebut sebagai Tindakan Pendidikan Kepramukaan. Jika demikian apakah ada sebuah tindakan yang disebut bukan sebagai sebuah tindakan pendidikan, apakah juga ada sebuah tindakan yang meski dilaksanakan dalam lingkungan pendidikan kepramukaan (berseragam, misalnya) namun tidak selaras dengan tindakan pendidikan kepramukaan, jawabnya sangat mungkin, ada !.
Tindakan Pendidikan Kepramukaan
  • Secara ringkas sebuah tindakah manusia disebut dengan tindakan pendidikan kepramukaan jika memiliki ciri-ciri sbb : dilakukan oleh orang dewasa (yang memenuhi syarat) kepada anak dan remaja (peserta didik), memiliki perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi yang komprehensif serta tindakan itu disusunn untuk mencapai tujuan yaitu perubahan perilaku dan peningkatan ketrampilan peserta didik.
  • Secara konseptual sebuah tindakan disebut sebagai tindakan pendidikan kepramukaan jika mengacu pada 5 elemen dasar yaitu Prinsip Dasar Pendidikan Kepramukaan; Metode Kepramukaan; Kode Kehormatan Pramuka; Motto Gerakan Pramuka; dan Kiasan Dasar Pendidikan Kepramukaan.
  • Dengan demikian secara ringkas dapat pula dinyatakan bahwa proses atau katakanlah sebuah kegiatan yang tidak memenuhi syarat-syarat semacam di atas tidak bisa disebut sebagai tindakan pendidikan kepramukaan meski dilakukan di lingkungan organisasi pendidikan kepramukaan sekalipun. Tindakan yang seperti itu bisa dikategorikan hanya sebagai program, kegiatan, proyek atau tindakan menejemen organisasi (aksi korporasi/ institusi).
Kedudukan Manusia dalam Tindakan Pendidikan Kepramukaan
  • Secara ringkas terdapat dua kategori kedudukan manusia dalam tindakan pendidikan kepramukaan yaitu orang dewasa sebagai pendidik serta anak dan remaja sebagai peserta didik. Orang Dewasa yang telah memiliki kualifikasi dan kompetensi yang diraih melalui keikutsertaannya dalam kursus-kursus pembina pramuka diberagam jenjang disebut dengan Pembina Pramuka, mereka inilah penanggungjawab utama dalam proses pendidikan kepramukaan. Namun demikian orang dewasa yang memiliki rekam jejak kehidupan inspiratif, kemampuan dan skill yang bermanfaat, memiliki wisdom dan kebijakan hidup tetap dapat menjadi nara sumber pendidikan kepramukaan tentu tetap bekerjasama dengan pembina pramuka.
  • Dalam proses pendidikan kepramukaan peserta didik disebut sebagai input yang memiliki kedudukan sentral. Mereka ini dikelompokan dalam sebutan siaga, penggalang, penegak dan pandega dan tidak diperlakukan sebagai sebuah "kertas yang kosong" yang pasif dan siap dilukis apa saja, namun mereka adalah pribadi yang memiliki aspirasi, motivasi, cita-cita baik karena pengaruh lingkungan, media komunikasi dan informasi maupun pendidikan oleh lembaga lain. Oleh sebab itu BP selalu menekannya pentingnya menyusun program pendidikan kepramukaan dengan lebih dulu melakukan "ask the boy". Pandangan serupa juga sejalan dengan terminologi ajaran Islam yaitu pandangan Umar Bin Khatab salah satu sahabat Rosul Muhammad yang menyatakan "Didiklah anak-anakmu, karena mereka akan hidup pada zaman yang berbeda dengan zamanmu”.
Proses Tindakan Pendidikan Kepramukaan
  • Proses tindakan manusia disebut tindakan pendidikan kepramukaan jika memiliki ciri-ciri sbb :
  • Memiliki Tujuan : Sebuah tindakan disebut dengan tindakan pendidikan kepramukaan jika dilaksanakan untuk mencapai tujuan pendidikan kepramukaan yang telah ditetapkan, Tujuan pendidikan kepramukaan secara khusus juga mengarah pada ranah perubahan perilaku dan sikap peserta didik serta peningkatan kompetensi dan ketrampilan peserta didik. Perubahan perilaku dan sikap dimaksud adalah agar para peserta didik memahami, menghayati dan mampu menerapkan nilai-nilai yang terkandung dalam Kode Kehormatan Pramuka serta memiliki kompetensi di bidang ketrampilan tertentu sesuai minat dan bakatnya. Sehingga dengan demikian para peserta didik memiliki perilakup hidup yang positip serta memiliki kompetensi dan ketrampilan untuk mendukung kehidupannya baik sebagai pribadi, mahluk Tuhan, mahluk sosial maupun sebagai warga negara.
  • Memiliki perencanaan untuk mencapai tujuan : pencapaian tujuan pendidikan kepramukaan harus dilakukan secara bertahap, oleh sebab itu tindakan pendidikan kepramukaan harus terencana, teratur dan terarah baik dari segi waktu, materi, metode, media, sarana dan prasarana, lokasi, nara sumber maupun alat-alat kebutuhan pendidikan lainnya.
  • Terlaksana sesuai rencana : pelaksanaan tindakan pendidikan kpramukaan harus mengacu pada rencana yang telah disusun secara komprehensif. Pelaksanaan pendidikan kepramukaan tidak boleh dilaksanakan dengan cara improvisasi dan sekenanya karena akan menghambat proses pencapaian tujuan. Disamping itu terdapat 3 syarat tindakan disebut sebagai tindakan pelaksanaan pendidikan kepramukaan yaitu (a) modern: selalu mengikuti perkembangan; (b) asas manfaat: kegiatan yang memperhatikan manfaatnya bagi peserta didik; (c) asas taat pada kode kehormatan: sehingga dapat mengembangkan watak/karakternya.
  • Memiliki instrumen evaluasi : setiap tahap atau materi harus memiliki instrumen evaluasi. Hasil evaluasi berguna bagi Pembina untuk menyempurnakan pelaksanaan latihan berikutnya, juga berguna bagi peserta didik. Peserta didik yang berhasil meraih prestasi diberi penghargaan berupa TKU, TKK atau jenis penghargaan lain (piagam, badge, kaos, souvenir, dll).Yang belum berhasil dimotivasi dan diberikan pendampingan hingga sukses meraih standar prestasi sesuai kemampuan optimalnya, bukan sesuai standar yang ditetapkan Pembina.
Nilai Lebih Berlatih Photografi
dengan Metode Pendidikan Kepramukaan

  • Uraian di atas sebenarnya terkait dengan sebuah pertanyaan dari seorang Kakak Pembina Pramuka ke inbox saya, sbb : "Belajar Photografi kan bisa di lembaga kursus atau lembaga pendidikan lainnya, kalau belajar morse dan semaphore kan tidak ada lembaga kursus atau lembaga pendidikan lainnya, itu khas pramuka, bagaimana menurut Kakak ?" hehe ... luar biasa, ngetes atau serius nih pertanyaannya, Kak. Yang mengajukan pertanyaan dan kebetulan baca tulisan ini jangan senyum-senyum lo ya, Kakak telah membuat saya berkeringat dingin .. awas, hehe .. Ini pertanyaan yang menantang, mesti dijawab secara bijak, argumentatif dan memiliki pijakan kokoh atas dasar metode kepramukaan dan prinsip dasar pendidikan kepramukaan. Jawabannya kita sambung pada tulisan berikutnya saja ya, hehe ... Salam. Anis Ilahi.

0 komentar:

Posting Komentar

 
Catatan Ensiklopedia Pramuka merupakan kolom opini redaksi yang mengulas topik-topik kontemporer pendidikan kepramukaan seperti : renewing scouting, pramuka dan media, pramuka sebagai ekskul wajib, kepemimpinan, inovasi media dan metode latihan, pendidikan perdamaian, pendidikan moral dan etika, dll.