Selamat Datang di CATATAN REDAKTUR ENSIKLOPEDIA PRAMUKA
go to my homepage
Go to homepage

Pages

Labels

Senin, 02 Juni 2014

Kegiatan Kepramukaan sebagai Ekskul Wajib di Sekolah (3) : Penyusunan Perencanaan Strategis Gudep



Catatan ensiklopedipramuka.com :
urun rembug pengelolaan pramuka wajib di sekolah (3)

PENYUSUNAN “PERENCANAAN STRATEGIS”
DALAM MENEJEMEN BERBASIS GUGUSDEPAN, SEBUAH MODEL


Oleh : Anis Ilahi Wh
(Mantan Ketua DKD Kwarda XII DIY, tahun 1987 - 1991)



Pengantar

Dalam lingkungan Gerakan Pramuka, peraturan di bawah AD/ART berupa petunjuk penyelenggaraan. Beragam aturan organiasi, sistem pendidikan dan model pengabdian masyarakat dirumuskan dalam bentuk petunjuk penyelenggaraan yang berlaku secara nasional, termasuk petunjuk penyelenggaraan No 231 Tahun 2007 yang mengatur Gugusdepan.

Petunjuk Penyelenggaraan Gudep, dirumuskan dengan pendekatanya ideal yaitu sebuah model Gudep lengkap yang memiliki satuan siaga, penggalang, penegak dan pandega. Rumusan ideal ini cenderung tidak bisa diterapkan di Gudep yang berpangkalan di sekolah, yang jarang memiliki keanggotaan lengkap. Misalnya, Gudep berpangkalan di SD hanya memiliki satuan siaga dan penggalang, di SMP hanya memiliki satuan penggalang, di SMTA hanya memiliki satuan penegak, dst.

Dari aspek jumlah peserta didik sebuah Gudep ideal didesain hanya memiliki 40 pramuka untuk tiap satuan. Hal ini juga tidak mungkin direalisasikan di gudep yang berpangkalan di sekolah. Saat ini banyak sekolah Menengah Atas yang memiliki 400 siswa bahkan lebih, jika 1 ambalan terdiri dari 40 penegak maka dalam 1 Gudep di SMTA akan terdapat 10 ambalan.

Dengan kondisi-konsidi di atas, diperlukan modifikasi pengorganisasian, keluar dari model yang ada, tanpa meninggalkan substansi dan fungsi Gudep baik sebagai satuan organisasi maupun sebagaian satuan penyelenggara pendidikan kepramukaan. Agar modifikasi dimaksud tidak “kehilangan arah dan jalan” salah satunya bisa menggunakan pendekatan implementasi perencanaan strategis berbasis menejemen gugusdepan dengan merumuskan visi, misi, slogan, tradisi, tujuan, sasaran dan profil keluaran. Pendekatan ini bukan satu satunya model, bisa jadi masih ada model lain yang lebih baik. Yang penting diperhatikan bahwa “proses pendidikan” apapun bentuknya memerlukan perencanaan dan pelaksanaan yang sistematik, metodik, obyektif, kritis dan konstruktif agar tidak kehilangan arah.

Menyusun Visi Gugusdepan

Pertimbangan : Visi Gudep yang berpangkalan di sekolah hendaknuya sejalan atau memperkuat visi sekolah di mana gudep berada, berorientasi jauh kedepan serta konsisten berpegang pada nilai dan kode kehormatan pramuka.

Contoh Visi Gudep : “Menjadi gugusdepan yang inovatif, progresif dan dijiwai nilai-nilai Kode Kehormatan Pramuka dalam melayani peserta didik”

Uraian : Visi tsb harus diurai agar mudah dipahamai. Dari contoh visi yang ada dapat diurai : (1) visi mencerminkan keadaan ideal yang ingin dicapai yaitu kegiatan kepramukaan yang diharapkan terus berkembang tanpa menghilangkan ciri dan jiwanya. (2). Kata "inovatif dan progresif" menggambarkan bahwa proses dan agenda latihan akan selalalui diperbaharui dan berorientasi kedepan sesuai dengan aspirasi peserta didik yang selalu berkembang (penerapan traditional scouting dan progressive scouting secara berimbang). (3) Kata "Dijiwai Kode Kehormatan Pramuka", menandakan bahwa pembaharuan dan pengembangan dilakukan dengan tetap berpegang pada nilai-nilai kode kehormatan pramuka, bukan nilai-nilai yang lain. (4) Kata “melayani peserta didik”, mencerminkan bahwa pendidikan dan latihan kepramukaan diartikan sebagai sebuah “pelayanan” sehingga harus menyenangkan, aspiratif, akomodatif, demokratis dan memberikan kemerdekaan berkreasi
Menyusun Misi Gudep
Pertimbangan : Misi Gudep merupakan penjabaran upaya-upaya atau hal-hal yang harus dilaksanakan oleh segenap jajaran gudep (mabi, pembina, pb pembina, peserta didik, dll) untuk mencapai visi yang ditetapkan.

Contoh Misi : Jika berdasarkan visi di atas, maka misi yang bisa dirumuskan kira-kira : (1) menyelenggarakan pendidikan kepramukaan yang inovatif dan progresif untuk kepentingan masa kini dan masa depan peserta didik. (2) mengembangkan lingkungan dan tradisi pendidikan kepramukaan yang berpegang teguh pada kode kehormatan pramuka. (3) menyelenggarakan pengabdian masyarakat dan pelestarian lingkungan sebagai bagian dari pendidikan kepramukaan. (4) menggalang partisipasi dan kerjasama dengan masyarakat sekitar untuk mendukung penyelenggaraan pendidikan kepramukaan sebagai “pendidikan berbasis masyarakat” atau “community education”.
Menyusun Slogan Gugusdepan
Bisa menggunakan slogan-slogan yang umum yang selama ini digunakan dalam lingkungan pendidikan kepramukaan seperti : “ikhlas bakti bina bangsa berbudi bawa laksana” atau “Bina Diri, Bina Satuan, Bina Lingkungan”. Bisa juga merumuskan slogan dengan menggunakan aspirasi-aspirasi warga gugusdepan yang bernuansa kekinian.

Visi, Misi dan Slogan akan mendasari langkah dan gerak seluruh warga gudep dan juga dapat menjadi pedoman dalam penyusunan identitas dan tradisi gudep seperi misalnya : nama ambalan, lambang ambalan, adat ambalan, nama sanggar, sandi ambalan, acara perkemahan, pusaka adat, dan tradisi-tradisi lain.

Merumuskan Tujuan 
Pertimbangan : Tujuan pendidikan kepramukaan dalam sebuah gugusdepan hendaknya mengacu pada tujuan pendidikan nasional (dalam UUD 45 maupun UU Sisdiknas) dan tujuan pendidikan kepramukaan serta diseleraskan dengan visi, misi dan slogan gugusdepan, tuntutan peserta didik, serta kondisi lingkungan sekolah dan masyarakat di sekitar gugusedpan.

Tujuan menjelaskan “tingkat kualitas pribadi” seperti apa yang diinginkan jika seorang selesai menjadi peserta didik di sebuah gugusdepan. Dalam kaitan ini yang perlu diperhatikan bahwa pendidikan kepramukaan adalah pendidikan karakter baik dalam kaitan karakter sebagai pribadi (berpengetahuan luas, bersikap bijak dan berketrampilan mumpuni), sebagai mahluk Tuhan (yang harus beriman dabertaqwa), sebagai warna negara Indonesia (yang harus memiliki jiwa nasionalisme dan patriotisme), maupun sebagai mahluk sosial.
Contoh Rumusan Tujuan : Menyelenggarakan pendidikan kepramukaan untuk : (1) menghasilkan peserta didik yang beriman dan bertaqwa, berkepribadian positip, cinta tanah air dan bangsa. (2) mengembangkan potensi kepribadian peserta didik agar menjadi pribadi yang sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, inovatif, memiliki kepekaan dan ketrampilan melakukan pengabdian sosial. (3) Melahirkan peserta didik yang siap menghadapi masa depan dengan optimis.

Merumuskan Sasaran 
Pertimbangan : Sasaran merupakan penjabaran tujuan gugusdepan yang dialokasikan dalam satuan waktu tertentu, menggambarkan peningkatan atau perubahan perilaku peserta didik secara spesifik, pencapaian kompetensi yang terukur, jelas kriterianya dan disertai indikator yang rinci.

Jika mengacu pada panduan penyelesaian SKU Pendidikan Kepramukaan maka terdapat 4 area pengembangan kompetensi peserta didik yang bisa dijadikan acuan bagi perumusan sasaran, seperti area pegembangan spiritual, emosional; sosial; intelektual dan fisik. Masing-masing area dideskripsikan menjadi sasaran , dilengkapi dengan ukuran pecapaian dan jika mumungkinkan disertai satuan waktunya.

Faktor lain dalam perumusan sasaran bisa dikaitkan dengan kebutuhan-kebutuhan peserta didik untuk bisa “berperan” dengan baik dalam hidup dan kehidupannya kelak, misalnya berperan sesuai kebutuhan negara & masyarakat, kebutuhan dunia kerja, kebutuhan masa depan, kebutuhan professional, kebutuhan pengabdian masyarakat dsb.

Merumuskan Profil "Keluaran"

Permusan profile peserta didik setelah mengikuti kegiatan kepramukaan penting dilakukan agar dapat digambarkan “sosok pribadi semacam apa” yang diharapkan tercipta setelah seseorang selesai mengikuti kegiatan di gugusdepan.
Profil peserta didik adalah rumusan operasional dari visi, misi, slogan, tujuan dan sasaran pendidikan di Gudep. Beberapa aspek yang bisa dijadikan bahan pertimbangan adalah aspek : relegiusitas, kepribadian, partisipasi sosial, nasionalisme, kepemimpinan dan tanggung jawab terhadap masa depan umat manusia
Contoh Rumusan Profile : Keluaran Gugusdepan, akan menjadikan “Remaja Indonesia, yang patuh terhadap keyakinan agamanya, setia dan cinta pada tanah air, berkepribadian positip, memiliki kapasitas kepemimpinan dan memiliki tanggungjawab menjaga alam dan lingkungannya demi keberlanjutan, kesejahteraan dan kebahagiaan umat manusia didunia". Bersambung ...
Semoga Menginspirasi. Salam Pramuka.
Anis Ilahi Wh --- Redaktur ensiklopediapramuka.com

1 komentar:

 
Catatan Ensiklopedia Pramuka merupakan kolom opini redaksi yang mengulas topik-topik kontemporer pendidikan kepramukaan seperti : renewing scouting, pramuka dan media, pramuka sebagai ekskul wajib, kepemimpinan, inovasi media dan metode latihan, pendidikan perdamaian, pendidikan moral dan etika, dll.