Selamat Datang di CATATAN REDAKTUR ENSIKLOPEDIA PRAMUKA
go to my homepage
Go to homepage

Pages

Labels

Sabtu, 23 Mei 2015

Urban Scouting : Arah Pengembangan Hard Skills Peserta Didik (5B)


image : linaestianablog.blogspot.con


Catatan ensiklopediapramuka online
 
URBAN SCOUTING :
ARAH PENGEMBANGAN HARD SKILL PESERTA DIDIK (5B)

Oleh :  Anis Ilahi Wh
(Ketua DKD Kwarda XII DIY, 1987 - 1991)



Pengantar


Pada tulisan yang lalu (5A) telah dibahas apa yang disebut dengan soft skill dan life skill. Pendidikan Kepramukaan sangat kaya dengan instrumen (metode, materi dan media) pendidikan soft skill peserta didik. Bahkan terdapat kecenderungan pengembangan intsrumen pendidikan soft skill memperoleh perhatian yang lebih sehingga kemudian pendidikan kepramukaan sangat identik dengan pendidikan karakter.

Pendidikan yang paripurna adalah model pendidikan yang mengembangkan soft skill dan life skill secara seimbang. Peserta didik disamping memperoleh kesempatan mengembangkan kecerdasan spiritual, intelektual dan sosialnya juga memiliki kesempatan untuk mengembangkan kecerdasan kinestetiknya atau kecerdasan berkarya, berkreasi dan berinovasi menghasilkan benda, alat dan barang untuk keperluan hidup dan kehidupannya. Pendidikan life skill sering disebut pula dengan pendidikan kecakapan hidup yang mensyaratkan adanya relevansi, kontekstualisasi dan korelasi degan kebutuhan hidup dan kehidupan peserta didik masa kini.

Jenis-jenis Pendidikan Life Skills

Berdasarkan tuntutan kehidupan anak-anak kota baik untuk kebutuhan masa kini maupun masa depannya, maka pengembangan harda skill dalam "urban scouting" kurang lebih sbb :

Urban Survival : pendidikan kecakapan untuk membekali peserta didik agar dapat hidup dengan layak dan survive di lingkungan perkotaan baik dalam situasi normal maupun darurat. Jenis-jenis pendidikan kecakapan ini seperti penguasaan safety ridding, peta dan lokasi, menejemen pemerintahan kota (pemahaman kantor2 pelayanan publik, dll), kecakapan menghadapi bencana sosial (kerusuhan, kriminalitas, narkoba, kelaparan, kesusilaan dll), kecapakan menghadapi bencana alam (gempa bumi, banjir, rob, dll), kecakapan menghadapi bencana lingkungan (pencemaran, pandemi dan endemi penyakit menular, polusi udara, pemanasan global, krisis energi, dll), serta kecakapan menghadapi bencana kemanusiaan (pengangguran, kemiskinan, anak jalanan, orang jompo, dll).

Ekonomi kreatif : pendidikan kecakapan berbasis pemanfaatan kreativitas, keterampilan serta bakat individu untuk menciptakan kesejahteraan serta lapangan pekerjaan dengan menghasilkan dan mengeksploitasi daya kreasi dan daya cipta individu (Kementrian Perdagangan RI, 2005). Ekonomi kreatif disebut pula dengan industri budaya atau industri kreatif terdiri dari bidang-bidang : periklanan, arsitektur, barang seni, kerajinan, desain kreatif, feshion, videografi-film dan fotografi, permainan tradisional dan interaktif, musik, seni pertunjukan, penerbitan dan percetakan, piranti lunak dan aplikasi, televisi dan radio, kuliner, dsb.

Dari hoby ke profesi : jenis kegiatan ini termasuk pendidikan kecakapan yang disarankan oleh Baden Powell yaitu kegiatan-kegiatan yang awalnya dilakukan sebagai hoby kemudian dikembangkan menjadi profesi untuk memperoleh penghasilan. Jenis kegiatan ini antara lain : filateli, menulis (jurnalistik dan non jurnalistik), videografi dan photografi, wisata dan tour (traveling), menggambar dan melukis, pidato dan orasi, olahraga, tari dan koregografi, desian grafis, interior, dsb.

Job Creation Berbasis SAKA dan TKK : pendidikan kecakapan dengan melakukan pengembangan metode, materi dan media kegiatan Satuan Karya dan Pencapaian TKK sebagai salah satu program "job creation" atau penciptaan peluang dan lapangan kerja bagi para Pramuka khususnya Penegak Pandega. Untuk mendukung kegiatan ini diperlukan upaya merumuskan ulang kegiatan kesakaan dan TKK agar output lulusannya diakui oleh dunia kerja baik secara langsung maupun tidak langsung, khususnya untuk wilayah perkotaan.

Teknologi Tepat Guna : pendidikan kecakapan berbasis penciptaan, penguasaan dan pengembangan beragam jenis teknologi tepat guna yang dapat dimanfaatkan untuk menunjang kehidupan dan penghidupan diri dan keluarganya atau juga sebagai komoditas (barang jualan) yang bisa ditawarkan ke pihak-pihak lain. Untuk mendukung kegiatan ini yang diperlukan adalah Gerakan Pramuka membangun pusat-pusat pelatihan TTG atau bekerjasama dengan Instansi pemerintah/swasta pengembang teknologi ini.

Karya Inovasi Teknologi Sederhana : pendidikan kecakapan berbasis inovasi teknologi sederhana yang menunjang kehidupan kota untuk berbagai keperluan. Pendidikan ini berorientasi mengembangkan kecakapan mengkreasikan nilai tambah sebuah produk teknologi sederhana untuk menunjang kualitas hidup di perkotaan, misalnya alat bela diri sederhana, payung antik multi musim, kunci rumah anti maling, dsb.

Kewirausahaan : pendidikan kecapakan yang berorientasi untuk mengembangkan sikap mental dan jiwa yang selalu aktif, kreatif, berdaya, bercipta, berkarsa dan bersahaja dalam melaksanakan usaha produktif untuk dipasarkan pada khlayak ramai. Kegiatan ini dapat dilakukan melalui pengembangan usaha-usaha produktf yang dilaksanakan secara bersama-sama untuk memberi pengalaman atau menumbuhkan jiwa berusaha.

Penutup

Dari uraian di atas tampak bahwa "hard skill" dalam paradigma "urban scouting" sangatlah luas cakupannya. Apakah mungkin Gerakan Pramuka khususnya para Pembina Pramuka dapat melakukan hal itu ? Jawabannya sangat mungkin, namun memang membutuhkan model pembinaan yang baru, yang barangkali juga membutuhkan rumusan kompetensi Pembina yang baru juga (akan kami bahas kemudian).

Keseimbangan "soft skill dan hard skill" dalam bahasa yang sangat ringan dapat dartikan agar para Pramuka tidak hanya bisa "menolong sesama hidup dan kasih sayang sesama manusia" tetapi juga mampu "menolong diri sendiri dan keluarganya" agar dapat hidup layak, berkualitas, mandiri secara sosial dan ekonomi di lingkungan perkotaan yang kompetetif, inovatif, kreatif dan dinamis. Salam. Bersambung ke (5C)


Lihat entry/topik terkait :


    0 komentar:

    Posting Komentar

     
    Catatan Ensiklopedia Pramuka merupakan kolom opini redaksi yang mengulas topik-topik kontemporer pendidikan kepramukaan seperti : renewing scouting, pramuka dan media, pramuka sebagai ekskul wajib, kepemimpinan, inovasi media dan metode latihan, pendidikan perdamaian, pendidikan moral dan etika, dll.